Senin, 27 Juni 2016

Penaklukan Andalusia (711 M)

Tariq bin Yazid, Jendral perang Dinasti Ummayah yang terkenal se-antero Eropa. Namanya diabadikan sebagai nama Selat yang diklaim Spanyol dan Maroko, yaitu "Gilbraltar" yang berasal dari kata "Jabal Tariq". mengapa begitu terkenal? karena berhasil menaklukkan Semenanjung Liberia yang dimulai dengan penaklukkan Andalusia. Spanyol berada dibawah kepemimpinan islam hingga >7 abad (711-1492). setelah penaklukkan dataran Spanyol, dimulailah sebuah peradaban keilmuan yang begitu gemilang dan mucullah tokoh cendekiawan Muslim, seperti Ibnu Sina (Bapak Kedokteran Islam), Ibnu Khaldun ( Bapak Sosiologi Islam), Al-Idrisi (Penemu Globe Petama), Al-Khawarizm (Penemu Aljabar), dan masih banyak lagi yang sekarang telah menjadi dasar sebuah keilmuan dunia.
Sebelum umat Islam menguasai Andalus, daratan Siberia itu dikuasai oleh seorang raja zalim yang dibenci oleh rakyatnya, yaitu Raja Roderick, raja dari Kerajaan Visigoth Spanyol. dalam sejarah ia terkenal dengan julukan "the last king of the Goths" atau "Raja terakhir dari Bangsa Goths". memimpin dengan kekerasan, membuat dia begitu dibenci oleh rakyatnya sendiri, ditambah dengan invansi Tariq bin Yazid sehingga memimpin kerajaan dengan "seumuran jagung" (710-712 M)
King Roderick "The Last King of The Goths"
Segera setelah permintaan tersebut sampai kepada Thariq, ia langsung melapor kepada Musa bin Nushair untuk meminta izin membawa pasukan menuju Andalus. Kabar ini langsung disampaikan Musa kepada Khalifah al-Walid bin Abdul Malik dan beliau menyetujui melanjutkan ekspansi penaklukkan Andalus yang telah dirintis sebelumnya.
mengetahui rencana ekspansi Tariq bin Yazid, Roderick kembali ke Toledo (saat itu menjadi ibukota Andalusia), ia segera menyiapkan 100.000 pasukan dengan peralatan perang lengkap untuk menyambut pasukan Tari bin Yazid.
Ketika Thariq bin Ziyad mengetahui bahwa Roderick membawa pasukan yang begitu besar, ia segera menghubungi Musa bin Nushair untuk meminta bantuan. Dikirimlah pasukan tambahan yang jumlahnya hanya 5000 orang.
18 Juli 711, atau dalam Hijriah 28 Ramadhan 92 H, pasukan Tariq bin Yazid datang dengan kapalnya berlabuh di Semenanjung Iberia, pada saat itu juga Tariq bin Yazid membakar seluruh kapal pasukan untuk mencegah pelarian pasukannya. pada saat itu juga, Tariq berpidato dan membakar bara pasukannya. berikut kutipan orasi Tariq :
"Tidak ada jalan untuk melarikan diri! Laut di belakang kalian, dan musuh di depan kalian: Demi Allah, tidak ada yang dapat kalian sekarang lakukan kecuali bersungguh-sungguh penuh keikhlasan dan kesabaran."
 
Tariq bin Yazid "The Qonqueror of Andalus"
bertemulah dua pasukan yang tidak berimbang ini di Medina Sidonia. Perang yang dahsyat pun berkecamuk selama delapan hari. Kaum muslimin dengan jumlahnya yang kecil tetap bertahan kokoh menghadapi hantaman orang-orang Visigoth pimpinan Roderick. Keimanan dan janji kemenangan atau syahid di jalan Allah telah memantapkan kaki-kaki mereka dan menyirnakan rasa takut dari dada-dada mereka. 
Setelah perang besar yang dikenal dengan Perang Sidonia ini, pasukan muslim dengan mudah menaklukkan sisa-sisa wilayah Andalusia lainnya. Musa bin Nushair bersama Thariq bin Ziyad berhasil membawa pasukannya hingga ke perbatasan di Selatan Andalusia.
19 Juli 711, Roderick terbunuh dalam pertempuran Guadalete, dan menandai akhir dari kekuasaan Roderick, dan menjadi sebuah kemenangan bagi kaum muslimin. Tariq menjabat sebagai Gubernur Andalusia sebelum akhirnya dipanggil kembali ke Damaskus oleh Khalid bin Walid.
Setelah perang besar yang dikenal dengan Perang Sidonia ini, pasukan muslim dengan mudah menaklukkan sisa-sisa wilayah Andalusia lainnya. Musa bin Nushair bersama Thariq bin Ziyad berhasil membawa pasukannya hingga ke perbatasan di Selatan Andalusia.
Battle of Guadalete, Andalus

Disadur dari :
1) https://kisahmuslim.com/4201-thariq-bin-ziyad-penaluk-andalusia.html (27 Juni 2016)

2) https://en.wikipedia.org (27 Juni 2016)

Tidak ada komentar:
Write komentar